"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." —HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman
Sobat dumay, menikah merupakan salah satu lahan subur untuk beribadah. Seperti yang tertulis pada isi hadits di atas, dengan menikah maka separuh agama seseorang menjadi sempurna (insyaAllah). Segala hal yang berkaitan dengan ibadah tentu berkaitan pula dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pastinya tidak boleh dilakukan secara sesuka hati hamba-Nya.
Setiap yang dilakukan oleh kita, harus berdasarkan ilmu, termasuk menikah. Masih ingat bukan jika ilmu adalah pemimpin amalan? Maka, ilmu tentang pernikahan sangat penting dipelajari sebelum menaiki kapal yang dinahkodai seorang pemimpin keluarga. Sama halnya saat kita akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bekal soal-soal dari berbagai sumber terpercaya kita jadikan santapan sehari-hari di sekolah juga di rumah. Harapannya, dengan mengerjakan soal-soal tersebut maka kita menjadi paham ilmunya untuk menghadapi ujian masuk nanti. Ilmu yang diperoleh dari belajar tadi menjadi kunci pembuka gerbang masuk sekolah yang diinginkan.
Begitu pula dengan menikah. Ilmu yang dipelajari sebelum menikah, akan menjadi bekal terbaik dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang akan dihadapi. Karena jika seseorang sudah tahu ilmunya, maka insyaAllah tidak akan salah langkah. Singkat kata, ilmu akan menyelamatkan kita dari kebodohan.
Lantas, ilmu apa saja yang harus dipelajari bagi mereka yang akan bertemu dengan si dia pilihan hati terbaik dari-Nya? Alhamdulillah, beberapa bulan lalu terdapat "Kuliah Pranikah" di Masjid Al Mursyid Al Irsyad. Saya berkesempatan untuk menjadi salah satu peserta dan masyaAllah bisa mendengar langsung materi demi materi dari berbagai narasumber yang tidak diragukan lagi ilmunya.
Nah, kali ini saya ingin membagikan beberapa poin-poin dari hasil catatan kuliah pranikah tersebut. Tentunya, saya sudah mendapat izin dari panitia sebelum tulisan ini berhasil sampai dengan selamat ke layar handphone atau komputer sobat dumay.
1. Memilih Pasangan Idaman
Kenapa harus memilih? Karena menikah menyangkut persoalan yang agung, maka wajar jika selektif dalam memilih.
Langkah dalam memilih :
>> Pastikan bahwa tidak main-main
>> Lakukan istikharah agar menjadi pilihan yang terbaik dari Allah
>> Lakukan musyawarah
Jangan lupa untuk mengutamakan pilihan berdasarkan agama dan akhlak.
2. Ta'aruf Hingga Khitbah
Proses ta'aruf hingga khitbah harus dilakukan sesuai syariat. Ingat, tidak ada komunikasi secara langsung alias tanpa melalui perantara sampai akad. Meskipun si dia adalah calon suami atau istri kita, jika belum akad, maka statusnya masih orang lain.
3. Administrasi KUA
Biarlah petugas KUA pada setiap daerah tempat tinggal sobat dumay yang akan menjelaskan secara detail se-detail payet baju pengantin sobat dumay kelak mengenai administrasi KUA yaa~ (Ngeles part satu ya hehe)
4. Kesehatan Sebelum Pernikahan
Biarlah dokter yang akan menjelaskan tes-tes apa saja yang harus sobat dumay lalui sebelum menikah~ (Ngeles lagi hehe). Hmm, jangan lupa ya harus musyawarah antara pihak perempuan dan laki-laki terlebih dahulu sebelum melangkah.
5. Fiqih Walimah dan Adab Pengantin
Salah satu ilmu baru yang didapat adalah ketika ustadz narasumber berkata, "Yang berkewajiban menyelenggarakan walimatul 'urs adalah laki-laki karena dia yang merasakan nikmat paling besar."
Padahal selama ini saya selalu berpedoman dengan salah satu kebiasaan yang ada di masyarakat kalau pernikahan itu diselenggarakan oleh pihak perempuan.
Eits, tetapi juga boleh ditanggung bersama kok antara laki-laki dan perempuan atau oleh orang tua laki-laki atau perempuan.
Yang perlu diingat jika tujuan walimah adalah untuk bersyukur, mendapat keberkahan, dan mengumumkan kebahagiaan. Jadi... sederhana saja, asal tiga tujuan tersebut tercapai. Dan jangan lupa, harus sesuai syariat ya.
Bicara mengenai adab pengantin, jangan lupa berdo'a kepada Allah sebelum hendak memulai segala sesuatu.
6. Manajemen Konflik Keluarga
Lemahnya komunikasi menjadi penyebab konflik rumah tangga dewasa ini. Dan... belum tentu diam itu menyelesaikan masalah, bisa saja masalah yang awalnya kecil itu justru menumpuk dan menjadi masalah besar. Segera selesaikan jika ada masalah sekecil apapun.
Kelak, jika terjadi kesalahan pada pasangan, jangan lupa akan kebaikannya. Dan... pendapat kita mungkin benar, tetapi pendapat pasangan kita belum tentu juga tidak benar atau bahkan bisa saja lebih benar.
7. Manajemen Keuangan Keluarga
Keuangan itu berkaitan dengan pengelolaan dan psikologi. Sedangkan harta itu adalah rezeki sekaligus amanah. Kebutuhan dan keinginan harus berbatas qona'ah.
Kenapa harus memilih? Karena menikah menyangkut persoalan yang agung, maka wajar jika selektif dalam memilih.
Langkah dalam memilih :
>> Pastikan bahwa tidak main-main
>> Lakukan istikharah agar menjadi pilihan yang terbaik dari Allah
>> Lakukan musyawarah
Jangan lupa untuk mengutamakan pilihan berdasarkan agama dan akhlak.
2. Ta'aruf Hingga Khitbah
Proses ta'aruf hingga khitbah harus dilakukan sesuai syariat. Ingat, tidak ada komunikasi secara langsung alias tanpa melalui perantara sampai akad. Meskipun si dia adalah calon suami atau istri kita, jika belum akad, maka statusnya masih orang lain.
3. Administrasi KUA
Biarlah petugas KUA pada setiap daerah tempat tinggal sobat dumay yang akan menjelaskan secara detail se-detail payet baju pengantin sobat dumay kelak mengenai administrasi KUA yaa~ (Ngeles part satu ya hehe)
4. Kesehatan Sebelum Pernikahan
Biarlah dokter yang akan menjelaskan tes-tes apa saja yang harus sobat dumay lalui sebelum menikah~ (Ngeles lagi hehe). Hmm, jangan lupa ya harus musyawarah antara pihak perempuan dan laki-laki terlebih dahulu sebelum melangkah.
5. Fiqih Walimah dan Adab Pengantin
Salah satu ilmu baru yang didapat adalah ketika ustadz narasumber berkata, "Yang berkewajiban menyelenggarakan walimatul 'urs adalah laki-laki karena dia yang merasakan nikmat paling besar."
Padahal selama ini saya selalu berpedoman dengan salah satu kebiasaan yang ada di masyarakat kalau pernikahan itu diselenggarakan oleh pihak perempuan.
Eits, tetapi juga boleh ditanggung bersama kok antara laki-laki dan perempuan atau oleh orang tua laki-laki atau perempuan.
Yang perlu diingat jika tujuan walimah adalah untuk bersyukur, mendapat keberkahan, dan mengumumkan kebahagiaan. Jadi... sederhana saja, asal tiga tujuan tersebut tercapai. Dan jangan lupa, harus sesuai syariat ya.
Bicara mengenai adab pengantin, jangan lupa berdo'a kepada Allah sebelum hendak memulai segala sesuatu.
6. Manajemen Konflik Keluarga
Lemahnya komunikasi menjadi penyebab konflik rumah tangga dewasa ini. Dan... belum tentu diam itu menyelesaikan masalah, bisa saja masalah yang awalnya kecil itu justru menumpuk dan menjadi masalah besar. Segera selesaikan jika ada masalah sekecil apapun.
Kelak, jika terjadi kesalahan pada pasangan, jangan lupa akan kebaikannya. Dan... pendapat kita mungkin benar, tetapi pendapat pasangan kita belum tentu juga tidak benar atau bahkan bisa saja lebih benar.
7. Manajemen Keuangan Keluarga
Keuangan itu berkaitan dengan pengelolaan dan psikologi. Sedangkan harta itu adalah rezeki sekaligus amanah. Kebutuhan dan keinginan harus berbatas qona'ah.
"Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup." —HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051
Seorang anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan, orang tua yang menginginkan adanya kelahiran seorang anak. Sehingga orang tua juga yang harus mengarahkan jalan masa depan anak. Bagaimana cara mengarahkannya? Tentunya dengan metode pendidikan anak sejak dini yang terbaik, yaitu melalui pengajaran tauhid.
Kelalaian orang tua adalah membiarkan anaknya mencari jati dirinya sendiri. Padahal orang tua yang seharusnya membekali anak tersebut "sebelum" baligh, bukan setelah baligh.
9. Fiqih Talak dan Rujuk
Ingat ya, pemilik hak talak adalah suami.
10. Fiqih Poligami
Poligami sudah ada sebelum Islam datang. Islam datang dengan syariatnya dalam membatasi bilangan atau jumlahnya. Bagi yang mampu bersikap adil. Bagi yang mampu tidak sampai berbuat dzolim dan merasa terdzolimi.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya tulisan yang sejatinya adalah ringkasan dari hasil mengikuti kuliah pranikah ini. Moga sobat dumay segera bertemu dengan si dia pilihan hatimu~
20 Comments
Enak dibaca dan isinya asik. Lanjutkan nes! Puni
ReplyDeleteThank you, Pun!
DeleteInes, barokallohufiik. Tulisannya bisa sbg pengingat, dan instropeksi bagi yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan.
ReplyDeleteWa fiiki barakallah mbak.
DeleteBarakallah Ines...semoga langgeng eh, semoga lekas dapat jodohnya��
ReplyDeleteSyukron, aamiin. Wa fiiki barakallah mbak.
DeleteTerutama poin 6
ReplyDeleteKalau nikah muda kerasa banget jadi bener kok emang harus bener2 persiapan
Sayang orang Indo lebih banyak persiapan buat resepsi daripada setelahny heheh
Wah setuju mbak. Bekal piknik aja penting apalagi bekal nikah ya hehe.
DeleteNo 10 ituuuuu
ReplyDeleteTak sangguuppp
Hehe nggak wajib kok mbak.
DeleteAkhirnya kangenku terobati baca tulisan Ines. Itu poin KUA dan kesehatan isinya gitu bgt ya nes, wkwkwk. Smg segera bs praktek ya Nes dr bekal teori dan ilmu yg udh dikaji. Aamin~
ReplyDeleteWkwk soalnya banyak sekali materinya mbak. Aamiin, moga Allah mudahkan.
DeleteKangen Ines.. semoga segera ketemu jodoh sholih ya. Aamiin.
ReplyDeleteJangan lupa undangannya 😄
Long time no see ya mbak. Aamiin.
Deletepentingnya sebelum berniat untuk menikah atau melamar, harus baca tulisan kak ines dulu. tulisan yang menarik.. mantul.
ReplyDeleteTerima kasih.
DeleteBener banget mbak, kadang emang kita perlu sepaham soal pra-marriage issues yang dilupain sama pasangan2 millineal jaman skg. Untungnya sudah banyak event2 talkshow seru yang udah ngebahas soal ini. Termasuk tulisan mbak Ines juga.
ReplyDeleteTopik talk show zaman now ya menikah hehe. Terima kasih sudah mampir.
DeleteBaru tau dan bari baca tulisan kak ines ini, bagus bgt. Sehat selalu kak.. selalu fans sama kak ines.
ReplyDeleteSalam kangen dr Lala :)
Long time no see ya La! Terima kasih yaa :)
DeleteNew comments are not allowed.